Selasa, November 26, 2013

Trimester pertama kehamilanku


Masih cerita tentang keajaiban yang telah Allah berikan kepadaku, yaitu HAMIL. kenapa keajaiban...?? ya jelas, cuma Allah yang bisa menciptakan diri manusia dalam manusia. dari mulai setetes mani, segumpal darah, hingga seluruh organ-organ manusia terbentuk sempurna. Hanya Allah yang bisa! oke, sedikit flashback ke cerita sebelumnya, dimana aku benar-benar bahagia ketika garis pada Tespack muncul 2, walaupun satunya samar. kemudian berlanjut dengan hasil USG yang memperlihatkan gerakan kecil yang diiringi detak jantung calon bayi pertama kami. benar-benar moment yang kami tunggu.

Saat memasuki minggu ke-7, disitulah semua hal pelan-pelan berubah. indra penciuman, perasa, dll, semua terasa berbeda. seperti penciumanku, mendadak jadi detektor professional. semua jenis bau tertangkap dan langsung terdeteksi olehnya. contohnya saja, waktu Uda baru pulang, tidak lebih dari 1 menit Uda berbicara, aku sudah tau, "abis makan gorengan ya??", "Abis makan ini ya?", "abis makan itu ya?". nah lhoo!! bukan Uda saja yg heran dengan perubahan ini, akupun sangat menyadarinya, jadi lucu sendiri... pernah aku berpikir, "gimana klo ibu-ibu hamil muda ikut ambil bagian dalam membantu polisi dalam penyelidikan, mungkin tidak butuh waktu lama untuk menuntaskan sebuah kasus." hihi (maaf ibu-ibu hamil, ini hanya pikiran konyol belaka! :D )

Hal berikutnya yang ikut-ikutan berubah, selera. ya selera. sebelumnya aku hanya nonton di Tipi-tipi klo orang hamil itu rewel. mau ini, mau itu, yang kadang sangat tidak masuk akal. kali ini aku baru percaya itu tidak dibuat-buat. seleraku benar-benar berbeda. aku sukaaaa sekali pedas. mungkin level 10 kalau dalam produk Keripik Bandung, Maic*h. sampai masakan mamaku pun aku rasa "manis". aku ingin yang pedasnya menggigit. jadinya, saat itu aku hanya bisa makan jika ada irisan cabe rawit yang dicampur sedikit kecap. cukup mengerikan bagi perutku yang termasuk dalam kategori "perut buruk" (kata papaku). karna jika makan terlalu pedas, langsung diare akut.

Alhamdulillah, kondisiku saat itu dikelilingi oleh orang yang menyayangiku. suamiku yang berkeliling kota Sungai Penuh demi rujak yang aku idamkan, mama yang selalu berusaha memenuhi berbagai macam 'Selera'ku yang datang tanpa kenal waktu. mencari pedagang lontong sayur saat azan magrib berkumandang, menelepon saudara untuk mengantarkan kerupuk singkong pedas saat hari mulai gelap. lalu adikku yang keluar malam karna tiba-tiba aku minta bakwan potong. nenekku yang juga ikut-ikutan repot saat aku tiba-tiba pengen makanan kampung yang sudah mulai langka, yang waktu kecil sering kami buat bersama. juga mertuaku, yang sangat mengerti selera pedasku, beliau sampai mengantarkan "samba lado ijau" untukku agar aku bisa makan. tak ketinggalan, kakak, adik dan teman-temanku juga ikut-ikutan repot ngirim ini itu pesananku dari Jogja. sempat adikku protes, dia berpikir kalau keinginan ku itu hanya dibuat-buat. sampai dia tidak mengirimkan pesanan yang paling aku tunggu-tunggu. sangat kecewa. dalam hati, aku cuma bisa memaklumi, nanti jika dia sudah beristri, dia akan mengerti. beruntung, ada teman baikku rela meluangkan waktu untuk mengirimkan pesananku. katanya, biar dedenya ga ngiler. hihi

Kepada mereka yang mengerti keadaanku, Terima Kasih banyak (*sambil angkat topi*). semoga Allah membalasnya dengan seribu kebaikan lain didunia maupun akhirat, allahumma aamiin ^^


0 comments:

Posting Komentar

Exchange Link


Copy and Paste this code into your page, and leave message in my Chatbox
 

Lusi's Story... Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez