Minggu, Desember 19, 2010

Pertanyaan atau desakan?


"kapan kamu lulus?"
pertanyaan itu yang terus terdengar pada telinga seseorang yang sedang berjuang menuntut ilmu. lulus. sepertinya itu sudah menjadi target yang haram untuk tidak dicapai. apalagi ketika kita sudah mencapai semester ke-N atau tak terhingga. tak peduli betapa sulit ia menjalani proses ini... namun, setelah lulus, pertanyaan lain muncul lagi...

"kapan kamu bekerja?"
ya, lulus kuliah tanpa pekerjaan, seperti makan tanpa air minum. tidak mudah untuk mencari pekerjaan, apalagi di zaman yang men-Dewa-kan uang.tak peduli seberapa banyak surat penolakan yg telah ia terima.. namun, setelah pekerjaan di peroleh, pertanyaan lain kembali muncul...

"siapa 'TEMAN' mu saat ini?"
pertanyaan ini sebenarnya tak hanya kita dengar saat pekerjaan sudah d tangan. saat umur sudah menginjak 21 tahun, orang tua sudah serius ingin tahu, siapa balon(bakal calon) teman hidup anaknya kelak.. terutama, untuk para wanita. tak peduli seberapa lama pencarian ini telah ia lakukan.. dan setalah pertanyaan itu terjawab...pertanyaan lain muncul..

"kapan kalian nikah?"
setelah seleksi khusus dilakukan oleh segenap anggota keluarga, desakan untuk segera meng-halal-kan hubungan tak henti datang.. seakan menjalaninya semudah membalikkan telapak tangan...tak peduli seberapa banyak persiapan yang dibutuhkan untuk memasuki tahap ini....

"kapan kalian punya anak?"
nah, pertanyaan ini di ajukan tepat setelah hubungan itu halal.

"kapan anak kalian punya adek?"
ini bukan seperti iklan yang hanya selesai dengan menjawab "kita iktu KB ma..."

dan pertanyaan lain pun bermunculan dalam hitungan tahun..

"kapan anak kalian sekolah?"
"kapan anak kalian lulus?"
"kapan anak kalian bekerja?"

dan seterusnya....

dan seterusnya...

*B O R I N G
-----------------------------------------------------------------------------------------
pada dasarnya, mereka bertanya karna mereka peduli. kepedulian, wujud dari rasa sayang. dan sangat wajar jika pertanyaan itu diajukan. namun, apakah masih dalam tahap kewajaran jika pertanyaan itu datang berkali-kali? apakah pertanyaan itu tidak berubah menjadi desakan?

aku setuju dengan sepenggal bait dari lagu dari OPPIE ANDARESTA - SINGLE HAPPY, "aku baik-baik saja, menikmati hidup yang aku punya..hidupku sangat sempurna.."

ya, setiap orang berhak menentukan jalannya masing-masing, tak semua orang boleh mencampurinya. mereka tau yang terbaik untuk mereka karna tak ada yang lebih mengenal seseorang, selain dirinya sendiri, dan Tuhan Sang Pencipta tentunya....

dan setiap orang, berhak untuk bahagia...
Read More..

Senin, September 27, 2010

Mimpi, masih adakah ia?


Mimpi.
mimpi yang terus ada di kepalaku, hari ini aku ingin berhenti untuk memikirkannya. selama ini aku berlari, dengan segenap kekuatanku, aku ingin menggapainya, secepat mungkin!!

namun kenyataan berkata lain,aku tak di izinkan berlari untuk meraihnya, aku di paksa berjalan, ya, berjalan. langkah demi langkah, walau ku tau,aku masih mampu tuk berlari...

hah! ku rasa aku lebih baik menjadi siput. setidaknya, ia punya rumahnya sendiri untuk berlindung. saat ini, aku benar-benar ingin marah..
maafkan aku Tuhan, untuk kali ini, izinkan aku untuk mengeluh... (T_T)

aku ingin marah.... entah pada siapa!
setelah 2 tahun, tenggelam dalam ketidak-pastian yang mereka bilang itu "perjuangan".
setelah 2 tahun, mereka membiarkan aku tersesat di jalan yang mereka bilang "benar".
apa lagi yang akan mereka rebut dari ku?
cita,cinta, harapan dan mimpiku, terbangkalai...
entah kemana.... mereka tak lagi ada di sekitarku,
mungkin ini perintah dari-NYA, agar aku tak lagi berada di jalan itu, dan memilih jalan hidup yang baru, untuk merangkai kembali mimpi itu, cita-cita , harapan juga cinta yang belum di izinkan terwujud oleh-NYA...

Disini hanya menyisakan ribuan rasa syukur, dalam satu rasa sakit..
sakit dari luka yang ku pelihara..
dedikasiku untuk mereka, terima kasih, telah memperkenalkanku banyak hal, memaksaku untuk merasakan berbagai rasa, namun ku mohon, cukuplah aku dan teman-temanku yang merasakan ini, semoga tak kalian ciptakan lagi seorang lusi kestina, untuk kesekian kalinya.....
Read More..

Minggu, Juli 18, 2010

Sebenarnya aku..


Aku tersenyum karna matahariku
yang dikirim tuhan untuk menemani malaikat yang tertidur dalam keraguanku...

Aku hanya secercah cahaya
yang menyelinap halus pada sinar mentari pagi.
Dan aku, setitik gelap yang tenggelam dalam hitamnya langit malam...
Aku tak kan terlihat, jika aku tak mampu bertahan...
bagai seekor semut kecil, yang menggigil ketakutan akan hilangnya manisan yang telah ia temukan..

Tak sesekali aku dihina,
tak cukup untukku merasakan sakit,
namun bukan tak mungkin ada keindahan yang mampu membuatku bahagia...

aku hanyalah aku,
dan ketidaksempurnaan yang abadi... Read More..

Selasa, Juli 13, 2010

Becak Revolusi


Aku melaju dengan kecepetan yang tidak cukup kencang, karna aku tergolong pemula sebagai pengendara motor, lagi pula aku belum siap untuk memacu adrenalinku meski hanya beberapa menit saja. aku menelurusi jalan demi jalan dengan perasaan tenang, di balik slayer pelindung yang ku pakai, aku tersenyum. Tak banyak yang tau aku melakukannya, karna setengah dari wajahku tertutup. Hmm... Cukup mataku yang berbicara bahwa aku tidak sedang dalam keadaan sedih.

Aq memperlambat laju motorku, karna lampu lalu lintas berganti berwarna merah. aku diusik oleh suara bising dari sebelah. aku menoleh. Dari depan aku mengenalinya itu becak, kendaraan yang kuharap tak kan pernah punah dari kota kecilku ini. namun, dibelakangnya bukan selayaknya becak seperti biasanya, melainkan motor yang disetting menjadi becak. Bising, dan mengeluarkan banyak asap. Kutebak, itu motor tua, yang diproduksi sebelum tahun 90. aku memperhatikan dengan seksama setiap detail Dari becak modern tersebut. Hmm... Aku kurang suka dengan kendaraan model begini.
Lampu merah telah berganti hijau, sisa delapan detik sebelum warnanya berganti lg. difikiranku terus di isi dengan sosok kendaraan yang kulirik tadi, ku sebut saja becak revolusi. aku tak setuju dengan becak revolusi tersebut. Karna ku anggap becak itu menyalahi kodratnya sebagai becak. Kembali aku melihat sekelilingku, tukang becak yang lain mengayuh sepeda dengan kekuatan yang ia punya, dan tidak mengeluarkan gas yang menambah polusi kota. Itulah yang pantas di sebut becak. Two thumb for Mr.Becak!

Kembali pada becak revolusi. Entah mengapa, aku benar2 tidak setuju dengan kehadirannya ditanah jogja ini. Aku ga mau suatu saat semua becak berubah menjadi becak revolusi, yang dengan senang hati membuat paru2 kita tersumbat dengan asap2 kendaraan. Mungkin sang pencipta Becak revolusi itu tidak sadar atau tidak mau sadar akan pengaruh kreatifitasnya di dunia perbecakan tanah air (hahaha). dari jaman jepang menjajah negara kita, becak y becak, dikayuh dengan tenaga manusia, dan enggan untuk menghasilkan polusi, apa lagi mengusik masyarakat dengan kebisingannya. Semoga, hanya 1 becak revolusi yang ku temui dikota istimewa ini.
Read More..

Senin, Januari 25, 2010

SBY - Ku Yakin Sampai Disana


"Album Baru SBY: Kuyakin Sampai Di Sana" itulah judul pertama yang aku baca di detik.com saat aku membuka mata di pagi ini. agak kaget memang, dipikiranku, hanya ada rasa heran, "saat-saat Negara lagi ky gini, sempet ya Pak Presiden nyiptain lagu??" hmm... no comment deh..!!
aku langsung kepikiran untuk mencari lagu yang di nyanyiin oleh Rio Febrian dan Judika itu, aku menemukannya di 4shared.com. dan finally, dengan bermodal penasaran, aku berhasil nmendapatkan liriknya... ini dia lirik lagu SBY - Ku Yakin Sampai Disana :

Ku Yakin Sampai Disana

Meskipun berat pasti ku lakukan
Ku pilih jalan yang ku yakini
Jangan paksakan yang tak kan mungkin
Hidupku pasti lurus dan benar

Seribu jalan menuju Roma
Entah mana yang paling baik
Ada begitu banyak pilihan
Engkau lah yang kan menentukan

Tlah ku pilih jalan ku sendiri
Dalam prinsip kehidupanku
Meski tak selalu akan indah
Aku yakin sampai disana...

--- Lagu Versi Rio Febrian, click here
--- Lagu Versi Judika, click here
Read More..

Exchange Link


Copy and Paste this code into your page, and leave message in my Chatbox
 

Lusi's Story... Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez