Jumat, April 24, 2009

Pemilu Online


Pemilu. beberapa minggu kebelakang kata-kata ini masih rame dibicarakan. Dari awal diumumkannya cara baru pemilu, sampai hari ini yang masih dalam tahap perhitungan suara. aku sedikit bosan ketika aku buka detik.com yang aku lihat disalah satu form disudut layar tertulis "Hasil Perhitungan Sementara". dari kemaren kok sementara mulu sih? mungkin karna penduduk indonesia terlalu banyak kali ya. whatever lah..aku bukan bagian dari petugas penghitungan suara, jadi aku hanya berharap semoga tidak ada kecurangan dalam penghitungan ini.

Baru aja sadar dari rasa kagetku ketika tahu bahwa sistem pemilihan Pemilu di Indonesia dirubah menjadi sistem "Contreng", bukan coblos lagi. perubahan yang sangat baik jika melihat bahwa negara kita merupakan negara berkembang. beberapa hari setelah Pemilu Legislatif ini dilaksanakan, aku kembali mendengar berita yang cukup mengagetkanku. Organisasi Pelajar Al-Zaytun (OPAZ) yang telah berdiri salama 6 tahun mengadakan pemilu untuk pemilihan Presiden Pelajar (kalau di sekolah umum dikenal dengan ketua OSIS) untuk periode berikutnya. tetapi dengan sistem pemilihan yang sangat jauh berbeda dengan sistem pemilu Indonesia. pemilu santri di Al-Zaytun dilakukan dengan sistem yang Komputerisasi alias PEMILU ONLINE.

Awalnya, sistem ini hanya digunakan untuk pemilihan senat Fakultas Teknologi Informasi Universitas Al-Zaytun (FTI-UAZ). ketika kami mengadakan pemilihan senat FTI-UAZ, kami melakukan pemilihan dengan aplikasi komputer yang telah dirancang, dan terkoneksi dengan jaringan dan database. aku kira ini hal biasa. ternyata sistem yang kami jalankan mendapat perhatian dari pihak unversitas.

Setiap tahunnya, OPAZ mengadakan pemilihan Presiden Pelajar yang dikenal dengan "pemilu santri". dan selama 4 tahun berdirinya Universitas Al-Zaytun, Mahasiswa dari Fakultas Teknologi Informasi juga berperan dalam membantu berjalannya acara ini. pada pemilu santri tahun lalu masih memakai sistem "Tulis Nama Kandidat (yang dipilih)" yang bermaksud agar Pemilih Faham dan Kenal betul siapa yang dipilihnya untuk menjadi pemimpin. oleh karena itu, Mahasiswa FTI hanya bertugas pada saat penghitungan suara. berbeda dengan tahun ini, pihak universitas mengajukan kepada Dewan Guru untuk mengganti sistem pemilu Santri ini dengan sistem yang lebih canggih. Dewan Guru langsung menyetujuinya.

Setelah melakukan tahap User Requirement, Rio Permana, Seorang Mahasiswa FTI-UAZ angkatan pertama merancang Aplikasi Pemilu untuk digunakan pada pemilu santri. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemprograman berbasis dekstop yakni VB.net yang telah lama dikuasainya. setelah aplikasi dibuat, dilakukannya peng-koneksian jaringan dan database. jaringan dikoneksikan oleh Mahasiswa angkatan kedua dan ketiga yang aktif maupun non-aktif. untuk output atau pemilihan suara juga dilakukan secara komputerisasi yang ditampilkan dengan animasi yang dirancang oleh Lukman Hakim yang juga mahasiswa FTI-UAZ angkatan pertama. kami merasa hal ini sangat berguna, baik untuk kami ataupun untuk para santri. kegiatan yang kami lakukan dipantau oleh penanggung jawab dari Fakultas yaitu Mr.Irvan Iswandi dan Mr.Sumpena Hidayat. selain itu, kegiatan yang kami lakukan juga mendapat dukungan dari Ibu Dekan FTI, Mrs.Wiena Safitri.

Ketika acara pemilihan berjalan, digunakan 16 Laptop sebagai Client dan 1 Laptop sebagai Server. setiap laptop yang digunakan diletakkan di meja yang berbeda dengan dibatasi ruang agar pemilihan ini lebih bersifat pribadi. akan tetapi tetap dilakukannya penjagaan disetiap TPS oleh mahasiswa FTI perwakilan dari angkatan kedua, ketiga dan keempat. mahasiswa yang berada disetiap TPS ditugaskan untuk memberitahukan kepada pemilih tentang tatacara untuk memilih, karena seperti yang kita ketahui, tidak semua orang yang akrab dengan komputer.

Banyak pihak yang merasa senang dengan adanya perubahan ini. ini merupakan sebuah karya nyata seorang mahasiswa untuk negaranya. aku berharap, mudah-mudahan pemilu online yang telah ada di Al-Zaytun ini bisa menjadi contoh untuk Indonesia di masa mendatang. amiiin..
Read More..

Minggu, April 05, 2009

"The Real" Mahasiswa


Aku seorang mahasiswa tapi entah kenapa baru semester 4 ini aku merasakan sebagai "The Real" mahasiswa. mungkin karna sejak duduk di bangku perkuliahan aku termasuk manusia pecinta kamar. meski kamarku berasa berantakan, kusut, laksana kapal layar yang diterpa badai selama 3 hari (lebbbaaayy), tapi aku selalu setia dengan kamarku. semester 4, aku merasa sudah cukup lama aku disini, tapi apa yang bisa aku lakukan?? Nol Besar! aku selalu nunggu kapan aku jadi "The Real" mahasiswa seperti mahasiswa diluar sana. ups..maksudku bukan mahasiswa yang suka demo sana-sini ga da kerjaan. maksudku disini terjun ke masyarakat untuk menyumbang apa aja yang bisa aku sumbang. dulu, pada saat semester ke 2, mahasiswa dikampusku mengadakan acara donor darah ke PMI pusat untuk diberikan kepada yang membutuhkan, berhubung PMI pusat adanya di Jakarta dan aku sedang ada di Jambi, aku tidak terlibat. dan alhasil, aku merasa diriku hanya menunggu, ya itulah salahku. menunggu tanpa berbuat. aku melihat disekitarku, teman-temanku mempunyai rutinitas sendiri-sendiri. sedangkan aku?? hanya seorang mahasiswi yang sangat akur dengan kamar, kasur dan komputer. hmmm mau jadi apa aku ini??

Maret 2009. selesai Ujian Tengah Semester aku diberi tugas suci. ya menurutku tugas yang satu ini bisa dikategorikan tugas suci. aku ditugaskan untuk turun menyapa masyarakan dari berbagai kalangan dangan bermodalkan niat dan ilmu yang aku punya. semua berawal dari Pemilu...

Pemilu kali ini Indonesia sedang "sadar diri" akan keterbelakangannya. aku lumayan kaget ketika melihat berita di TV bahwa system pemilu kali ini berbeda dengan pemilu yang sudah-sudah. yang dulu dengan system "Coblos", beralih ke system "Contreng", orang keren bilang "Cheklist" (halaah!). memang, tidak semua masyarakat yang bisa menerima perubahan ini. terutama masyarakat yang belum pernah menduduki bangku sekolah. mereka mungkin belum mengerti tentang tatacara pen-contrengan yang baik, bahkan ada diantara mereka yang belum bisa memegang pensil sama sekali.

menanggapi hal ini, pemimpin Kampus Al-Zaytun, Syaykh AS Panji Gumilang mengumpulkan seluruh mahasiswa dan pendidiknya untuk bersama-sama membantu Indonesia menuju perubahan. aku ada diantaranya. saat berkumpul, Syaykh AS Panji Gumilang menjelaskan kepada kami tatacara pemilihan yang benar pada saat pemilu. setelah pengajaran inilah aku menerima tugas suci ini..

kami dibagi menjadi beberapa kelompok, ups...bukan beberapa, cukup banyak kelompok. ada 6 kecamatan yang kami datangi, semua telah dibagi berdasarkan kelompok masing-masing. aku dan 7 temanku di tugaskan untuk satu desa. kami ditugaskan untuk mengajarkan tatacara pemilihan yang benar pada saat pemilu kepada seluruh lapisan masyarakat. ini bermaksud agar masyarakat mengerti dan faham sehingga pada saat pemilihan calon yang mereka suarakan tidak gugur begitu saja.

banyak pengalaman yang aku dapat disini. hari pertama aku dan teman-temanku bertugas, kami bertemu dengan serombongan ibu-ibu beserta dengan anak-anaknya. kami menyapanya, mengucap salam, dan aku mengawali pembicaraan. awalnya ibu itu terlihat bingung, tapi setelah tau tujuan kami, mereka terlihat ramah. mereka mendengarkan apa yang kami ajarkan, kemudian mempraktekkannya pada kertas yang kami siapkan. setelah itu mereka mengatakan bahwa banyak rakyat yang tidak tau sama sekali tentang cara mencontreng yang benar, karna mereka belum pernah duduk dibangku sekolah. ibu-ibu yang lain menaggapi dengan bahasa yang tidak aku mengerti, namun, dengan ke-sotoy-an ku dan air muka mereka aku mengerti bahwa mereka juga mengeluh..aku prihatin mendengar apa yang telah mereka utarakan, ternyata lebih dari setengah rakyat Indonesia belum pernah bersekolah.

aku berharap semoga dengan pemerintah berikutnya lebih mempedulikan pendidikan bangsa Indonesia.

ni dia yang ku maksud "The Real" mahasiswa. terima kasih syaykh..karna tugas dari beliau aku bisa berguna untuk orang lain...
Read More..

Exchange Link


Copy and Paste this code into your page, and leave message in my Chatbox
 

Lusi's Story... Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez